Has Moved To WWW.SMANSAKITA.CO.CC
Bahwa, situs blog ini sudah di-pindah-tempatkan ke lokasi yang baru :
SMANSAKITA.CO.CC
kLIK Disini untuk ke SMANSAKITA.CO.CC
Galungan di MaTaKu
Semua sanak saudara yang jauh merantau pada pulang ke kampung halaman.
Semua saudara yang terpencar jauh di sudut bumi bertemu kembali di rumah.
Setiap orang berkumpul untuk merayakan hari kemenangan Dharma melawan Adharma.
Semua pun berpelukan....
Tiang bambu menjulang tinggi di depan rumah. Pakaian adat pun berjalan kesana-kemari.
Suasana religius memuncak pada hari rabu (Budha Keliwon Dungulan). Apa yang terjadi?
Pada hari rabu yang spesial ini banyak orang pergi ke pura untuk sembahyang bersama.
Parisadha Hindu Dharma menyimpulkan, bahwa upacara Galungan mempunyai arti Pawedalan Jagat atau Oton Gumi. Tidak berarti bahwa Gumi/ Jagad ini lahir pada hari Budha Keliwon Dungulan. Melainkan hari itulah yang ditetapkan agar umat Hindu di Bali menghaturkan maha suksemaning idepnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas terciptanya dunia serta segala isinya. Pada hari itulah umat angayubagia, bersyukur atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa yang telah berkenan menciptakan segala-galanya di dunia ini.
Ngaturang maha suksmaning idép, angayubagia adalah suatu pertanda jiwa yang sadar akan Kinasihan, tahu akan hutang budi.
Penjor terpancang di muka rumah dengan megah dan indahnya. Ia adalah lambang pengayat ke Gunung Agung, penghormatan ke hadirat Ida Sanghyang Widhi. Janganlah penjor itu dibuat hanya sebagai hiasan semata-mata. Lebih-lebih pada hari raya Galungan, karena penjor adalah suatu lambang yang penuh arti. Pada penjor digantungkan hasil-hasil pertanian seperti: padi, jagung, kelapa, jajanan dan lain-lain, juga barang-barang sandang (secarik kain) dan uang.
Ini mempunyai arti: Penggugah hati umat, sebagai momentum untuk membangunkan rasa pada manusia, bahwa segala yang pokok bagi hidupnya adalah anugrah Hyang Widhi. Semua yang kita pergunakan adalah karuniaNya, yang dilimpahkannya kepada kita semua karena cinta kasihNya. Marilah kita bersama hangayu bagia, menghaturkan rasa Parama suksma.
Seperti petikan dari sms Pak Mahardika:
Dharma n Adharma are like two sides of a coin. When there is dharma, there must be adharma. Adharma was created to test human's faith. Don't let adharma control our mind.
Satyam Eva Jayathe!
Happy Galungan n Kuningan Days
More info about Galungan, Click here
Post a Comment